Oleh:Admin.bbkbn.kkbanyelir v
Artikel ini kami publikasikan dengan tujuan agar para orang tua memiliki pengetahuan tentang apa yang sebaiknya dilakukan saat anak akan kembali masuk sekolah.
Libur sekolah akhir semester hanya
beberapa pekan saja. Untuk itu, penting bagi para orang tua untuk kembali
mempersiapkan anak-anaknya kembali bersekolah.
Beragam peristiwa terjadi selama
pandemi Covid-19, termasuk peristiwa dalam dunia pendidikan. Dari mulai
berubah-ubahnya kebijakan di bidang pendidikan, peristiwa pembulian, tawuran, sampai
kepada kekerasan seksual di lembaga pendidikan. Kondisi yang sedemikian itu
menimbulkan beragam kekhawatiran dan rendahnya kepercayaan para orang tua
terhadap pendidikan. Agar rasa khawatir dan ketidak percayaan itu bisa di atasi
maka penting bagi para orang tua untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini.
Yang harus dilakukan orang tua saat anak kembali masuk sekolah:
Selama pandemi melanda, ada banyak peristiwa dan
informasi yang terekam oleh anak yang dapat mengganggu kesehatan mental dan
emosionalnya. Persepsi anak tentang pandemi akan berbeda-beda, dan itu akan tergantung
pada informasi yang diterimanya. Dukungan orang tua sangat penting agar anak
senantiasa memiliki persepsi positif tentang pandemi dan menghilangkan berbagai
persepsi negatif tentangnya. Dengan demikian, anak mampu beradaptasi dengan
pandemi. Saat anak mulai kembali ke sekolah diharapkan sudah memiliki
seperangkat pemahaman tentang apa pandemi dan bagaimana mengatasinya. Setelahnya,
anak akan memiliki kemampuan untuk memproteksi dirinya dari dampak pandemi bagi
kesehatan dirinya. Lebih khusus lagi, anak memiliki kesadaran untuk memproteksi
dirinya dari ancaman kesehatan baik selama dia berada di sekolah atau di
perjalanan selama pulang dan pergi dari sekolah, apalagi apabila anak tinggal
di asrama. Hal ini sekaligus akan memunculkan keberanian dalam diri orang tua
dan anak untuk menjalani aktivitas seperti biasa.
Selama pandemi, alarm tentang lingkungan sekolah sebagai
tempat tidak aman mungkin masih dirasakan oleh para orang tua. Oleh karenanya,
pastikan lembaga pendidikan di mana si anak bersekolah mematuhi perlindungan kesehatan
anak. Pastikan bahwa sekolah mengikuti pedoman dari satuan gugus tugas pengendalian
dan pencegahan Covid-19. Penting juga agar orang tua untuk terlibat langsung dalam
menyusun aturan- aturan disekolah berkenaan dengan perlindungan kesehatan anak tersebut.
#3. Pelajari setiap klausul dengan sekolah bila perlu revisi oleh kedua belah pihak.
Saat orang tua memasukan anaknya ke suatu lembaga
pendidikan biasanya akan disodori beberapa klausul kesepakatan. Namun klausul
tersebut biasanya hanya berupa item-item aturan sekolah atau pembiayaan sekolah
sehingga biasanya berat sebelah dan terasa tidak adil bagi orang tua. Artinya
dalam klausul tersebut hanya mengedepankan kewajiban orang tua terhadap sekolah
dan kurang diperhatikannya bagaimana kewajiban sekolah terhadap orang tua. Oleh
karena itu, memasuki masa sekolah tidak ada salahnya orang tua mempelajari
kembali setiap klausul yang pernah disepakati dengan sekolah. Pelajari
point-point apa saja yang kira-kira harus ditambahkan. Lakukan musyawarah
dengan perhimpunan orang tua di sekolah dalam merumuskannya. Rumuskan
point-point di mana sekolah juga harus mampu memberikan perhatian lebih
terhadap perlindungan anak.
#4. Dukung semua kebutuhan belajar anak
Dukungan orang tua terhadap
kebutuhan belajar anak akan meningkatkan motivasi belajar anak. Oleh karenanya
jangan mengabaikan setiap item kebutuhan belajar anak baik yang berkenaan
dengan perlengkapan alat tulis, baju sekolah, buku sumber, dll. Untuk hal ini,
sebaiknya orang tua berkomunikasi secara hangat dan intens dengan anak. Jangan
lupa, Berikan kesempatan kepada anak untuk menginventarsir apa-apa yang
dibutuhkannya untuk melakukan aktivitas belajarnya kembali. Berikan juga
kemampuan kepada anak untuk mengambil keputusan dengan skala prioritas dan
dengan memperhatikan kebermanfaatan dalam pengadaan setiap kebutuhan sekolah
baik untuk jangka pendek, menengah atau panjang.
Ini hal yang sangat penting dilakukan oleh orang tua saat
anak akan kembali masuk sekolah. Mengenali kembali kondisi lembaga pendidikan
tempat anak sekolah akan memberikan gambaran kepada orang tua tentang sejauh
mana sekolah itu siap kembali memberikan layanan pendidikan. Kenalilah segala
aspek yang berkenaan dengan apa-apa yang ada di sekolah dan perhatikan dengan
detail.
Aspek yang dapat direorientasi dapat berupa aspek
kurikulum (misal, apakah ada kurikulum produk sekolah yang dicurigai
mengarahkan anak pada ideologi tertentu yang di larang negara, program
pendoktrinan, dll). Aspek sarana prasarana (misal, sarana prasarana belajar, sarana
sumber belajar, sarana pemenuhan kebutuhan pribadi anak seperti toilet, kantin,
dll). Aspek Guru dan Tenaga Kependidikan (misal, kompetensi dan kualifikasinya, profesionalismenya, latar belakang sosialnya,
jejak digitalnya, dll). Aspek sumber dana (misal, siapa donatur sekolah,
transparansi dana, akuntabilitas,dll). Aspek sosial budaya sekolah (misal,
pembiasaan terhadap anak, budaya disiplin warga sekolah, dll).
Biasanya para orang tua beranggapan bahwa pendidikan
merupakan tanggung jawab sekolah sepenuhnya. Sehingga para orang tua merasa
tidak perlu mengambil peran di dalamnya. Pada saat orang tua acuh tak acuh
dengan kondisi pendidikan anaknya maka bisa saja dimanfaatkan oleh pihak lain
untuk melakukan hal-hal yang tidak diiginkan oleh para orang tua. Jadi,
sering-seringlah berkonsultasi dan berkomunikasi dengan pihak sekolah atau
antar orang tua di komite sekolah.
Admin:bkkbn/kkbanyelirv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
minimum 100 karakter