Dewasa ini rasa hormat begitu
memudar dalam setiap lini kehidupan baik di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, bangsa dan negara. Untuk itu belajar rasa hormat di era kekinian
sangat diperlukan. Rasa hormat merupakan salah satu nilai moral yang paling
penting bagi manusia untuk mencapai interaksi sosial yang harmonis. Alasan
paling penting lain dari rasa hormat bahwa
untuk dihormati perlu mengetahui atau belajar menghormati, memahami orang lain,
menghargai minat dan kebutuhan mereka. Dalam pengertian ini, rasa hormat harus
bersifat timbal balik dan lahir dari rasa timbal balik.
Rasa hormat merupakan emosi
positif yang mengacu pada tindakan menghormati. Istilah tersebut berasal dari
bahasa Latin yaitu respect, yang diterjemahkan menjadi "perhatian",
"penalaran" dan aslinya berarti "melihat lagi", jadi
sesuatu yang layak dilihat kedua kali adalah sesuatu yang layak dihormati. Rasa
hormat tidak berarti bahwa kita setuju dengan orang lain dalam segala hal, namun
juga tidak untuk mendiskriminasi atau menghina orang tersebut atas gaya hidup,
pandangan dan keputusannya, selama padangan dan keputusan tersebut tidak
menyebabkan kerugian, pengaruh atau tidak untuk dihormati yang lain. Dalam
pengertian ini, rasa hormat juga ditoleransi oleh mereka yang tidak berpikiran
sama tentang Anda, oleh mereka yang tidak memiliki selera atau minat yang sama,
oleh mereka yang berbeda atau yang telah memutuskan untuk membedakan diri
mereka sendiri.
Rasa hormat adalah kata yang artinya mungkin berbeda dalam kaitannya dengan konteks di mana kata itu ditemukan. Dia dapat dimanifestasikan sebagai perasaan kepatuhan terhadap aturan tertentu. Misalnya, menghormati hukum.
Menghormati orang lain berarti memahami dan menghargai orang lain, cara mereka melihat dan menjalani hidup mereka, sikap mereka terhadap berbagai hal, minat mereka, kebutuhan dan kekhawatiran mereka dan itu hanya mungkin jika orang lain dapat memahami Anda dan menghargai Anda dengan cara yang sama.
Sehubungan dengan batas mendasar: untuk dihormati, Anda harus dihormati . Dari situlah lahir rasa saling menghormati, ketika kita menghormati kita harus menyikapinya dengan hormat.
Ketika kita saling menghormati, kita tidak boleh menghakimi, menghina, menolak, atau meremehkan orang lain untuk hal-hal seperti gaya hidup, pilihan, tindakan, agama, kebangsaan, atau orientasi politik atau seksual mereka, terutama jika mereka tidak menyinggung atau menyakiti siapa pun. Dan, dengan cara yang sama, kita juga dapat mengharapkan rasa hormat yang sama sebagai balasannya.
Saling menghormati dapat diciptakan di antara orang-orang: dalam pasangan, dalam hubungan bisnis, dengan teman, dengan keluarga, dengan rekan kerja, dll. Demikian pula, dapat juga merujuk pada hubungan antar organisasi atau lembaga: badan publik atau perusahaan atau saling menghormati yang harus ada dalam hubungan diplomatik antara dua negara.