kkbanyelirv/Seksi-Reproduksi
Sistem
reproduksi tidak bertujuan untuk survival individu, tetapi diperlukan untuk
survival species dan berdampak pada kehidupan seseorang. Hanya melalui sistem
reproduksi, blueprint genetik kompleks setiap spesies dapat bertahan di dunia
ini.
Olis Tailor,
Profesional, Berkualitas. Hub: 085523938013
Meskipun sistem reproduksi
tidak berkontribusi pada homeostasis dan tidak penting untuk bertahan hidup
seseorang seperti halnya sistem kardiovaskuler, tetapi ia berperan penting
dalam kehidupan seseorang. Sebagai contoh: pasangan suami istri yang baru
menikah, umumnyađź’™ sering ditanya apakah sudah mendapatkan anak. Dengan demikian
berarti sistem reproduksi berpengaruh terhadap perilaku psikososial seseorang
secara signifikan. Fungsi reproduksi juga berdampak pada masyarakat. Organisasi
kemasyarakatan membentuk unit yang membentuk
lingkungan yang stabil dan kondusif untuk kehidupan spesies.
Permasalahan yang dapat
terjadi antara lain ledakan populasi yang perlu mendapatkan perhatian
sehubungan dengan keterbatasan dunia ini dalam menampung dan memfasililtasi
makhluk hidup. Oleh karena itu, diperlukan pembatasan atau kontrol sistem
reproduksi.
Kemampuan reproduksi
tergantung pada hubungan antara hypothalamus, hipofisis bagian anterior, organ
reproduksi, dan sel target hormon. Proses biologis dasar termasuk prilaku seksual
sangat dipengaruhi oleh faktor emosi dan sossiokultural masyarakat.
Di sini, yang akan difokuskan
adalah fungsi dasar seksual sistem reproduksi di bawah kontrol syaraf dan
hormon. Sistem reproduksi meliputi kelenjar (gonad) dan saluran reproduksi. Organ
reproduksi primer atau gonad terdiri dari sepasang testes pada pria dan
sepasang ovarium pada wanita. Gonad yang matur berfungsi menghasilkan gamet
(gametogenesis) dan menghasilkan hormon seks, khususnya testosteron pada pria
dan estrogen & progesteron pada wanita. Setelah gamet diproduksi oleh
gonad, ia akan melalui saluran reproduksi (sistem duktus).
Baca Artikel Menarik Lainnya:
ENAM PERSIAPAN ORANG TUA-SAAT ANAK KEMBALI MASUK SEKOLAH
Pada wanita juga terdapat
payudara yang termasuk organ pelengkap reproduksi. Bagian eksternal sistem
reproduksi sering juga disebut genitalia eksternal. Karakteristik seksual
sekunder tidak secara langsung termasuk dalam sistem reproduksi, tetapi
merupakan karakteristik eksternal yang membedakan pria dan wanita, seperti konfigurasi
tubuh dan distribusi rambut. Sebagai contoh, pada manusia, pria memiliki bahu
yang lebih lebar daripada wanita, sedangkan wanita memiliki pinggul yang besar
dan pria memiliki jenggot, sedangkan wanita tidak. Testosteron pada pria dan
estrogen pada wanita bertanggung jawab untuk perkembangan karakteristik ini.
Pertumbuhan rambut tidak termasuk karakteristik seksual sekunder, karena tidak
terlalu berbeda antara pria dan wanita.
Gametogenesis merupakan proses
yang terjadi dengan cara meiosis, yaitu pembelahan sel yang menghasilkan
setengah set informasi genetik (haploid) yang selanjutnya setelah fertilisasi
akan terbentuk individu baru dengan 46 kromosom (diploid). Selama fertilisasi
terjadi kombinasi genetik sehingga individu yang terbentuk tidaklah sama.
Sumber disalin dari buku:
Ratu
Matahari,S.KM.,M.A.,M.Kes, dkk. 2018. Buku Ajar Keluarga Berencana Dan
Kontrasepsi.Pustaka Ilmu, Yogyakarta.